Rabu, 19 Januari 2011

MEMPERTANYAKAN KONSEP KETUHANAN KRISTEN



Share

Agama merupakan masalah yang sangat penting, karena agama merupakan pedoman hidup yang kekal. Apabila orang terkecoh membeli barang yang dikira asli, ternyata barang itu palsu, maka orang itu pasti akan menderita kerugian. Namun kerugian yang diideritanya tidak seberapa, karena hanya bersipat kerugian materi belaka. tetapi jika keliru memilih agama, kerugiannya akan tak terhingga yaitu kerugian dunia akhirat. karena itu sangat penting sekali bagi para pemeluk setiap agama agar tidak bersikap "jumud" alias fanatik buta terhadap sesuatu, melainkan harus bersikap terbuka, mau menerima segala sesuatunya dengan penyelidikan mendalam dengan mempergunakan akal sehat dan rasio.

banyak pendapat yang menyatakan bahwa agama kristen adalah agama samawi, yaitu agama yang berasal dari langit atau agama wahyu, akan tetapi pabila kita menganalisa kembali sejarah maka akan kita temukan bahwasannya agama kristen adalah agama yang dibentuk berdasarkan "kesepakatan manusia" yang diselenggarakan pada Konsili Nicea.
diselenggarakan di Niceae, Bithynia (sekarang Iznik di Turky), dan yang dihimpunkan oleh Kaisar Romawi Konstantinus Agung pada tahun 325, merupakan Konsili Ekumenis yang pertama dari Gereja Kristiani, dan hasil utamanya adalah keseragaman dalam doktrin Kristiani, yang disebut Kredo Nicea. Dengan diciptakannya kredo ini, terbentuk suatu preseden bagi konsili-konsili umum (ekumenis) para uskup (sinode-sinode) untuk menciptakan pokok-pokok pernyataan iman dan kanon-kanon ortodoksi doktrinal guna mewujudkan kesatuan iman bagi seluruh umat Kristiani.
Tujuan diselenggarakannya konsili ini adalah untuk menyelesaikan perbedaan pendapat dalam Gereja Aleksandria mengenai hakikat Yesus dalam hubungannya dengan Sang Bapa; khususnya, mengenai apakah Yesus memiliki substansi yang sama dengan Allah Bapa ataukah sekedar memiliki substansi yang serupa belaka dengan Allah Bapa. St. aleksander dari Aleksandria dan Athanasius berpegang pada pendapat yang pertama; sedangkan seorang presbiter populer bernama Arius, yang dari namanya muncul istilah Arianisme, berpegang pada pendapat yang kedua. Konsili memutuskan bahwa pendukung Arius telah keliru (dari kira-kira 250-318 peserta, seluruhnya kecuali 2 orang, memberi suara menentang Arius). Hasil lain dari konsili ini adalah kesepakatan mengenai waktu perayaan Kebangkitan Kristus (paskha dalam Bahasa Yunani; Paskah dalam Bahasa Indonesia), hari raya terpenting dalam kalender gerejawi. Konsili memutuskan untuk merayakan hari Kebangkitan Kristus pada hari Minggu pertama sesudah bulan purnama pertama terhitung sejak vernal equinox, lepas dari Penanggalan Ibrani (lihat pula Quartodecimanisme). Konsili memberikan wewenang kepada Uskup Aleksandria (yang menggunakan Kalender Aleksandrian) untuk setiap tahun mengumumkan tanggal perayaan Paskah kepada rekan-rekan uskupnya. (Sumber : Wikipedia)
Melihat kenyataan tersebut maka apakah agama ini bisa dianggap sebagai agama samawi??dimana kita dengan seenaknya saja " Memecat" dan menjadikan tuhan dalam suatu agama yang kita pedomani. padahal agama berasal dari tuhan yang menciptakan kita, dan apakah kita bisa dengan lancang mengotak-atik wewenang dan otoritas tuhan??
Dalam Konsili Nicea (325 M) ini terjadi perdebatan sengit antara kelompok athanasius yang cendreung pada konsep trinitas dengan kelompok arius yang menolak yesus dengan tuhan bapak, apalagi ketuhanan roh kudus. setelah pengesahan ketuhanan yesus terjadi kerusahan yang menelan korban lebih dari satu juta jiwa, tentu saja ini bertentangan dengan ayat ciptaan mereka sendiri yang diklaim sebagai ayat yang tudah ada sebelum 325 M yaitu pada matius 28:19-20 "karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan anak dan Roh kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah kuperintahkan kepadamu. aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman". jikalau ayat ini sudah ada sejak dulu, lalu kenapa mereka harus memperdebatkan otoritas "Bapak dan anak dan Roh kudus"??
kedua, mesir dikenal dengan kebudayaan dan peninggalan purbakala yang mengaggumkan. tuhan ibu yang disembah oleh orang mesir adalah isis yang mempunyai anak bernama Horus. Karena Horus juga disembah sebagai tuhan, maka otomatis Isis menyandang gelar sebagai "Ibu Tuhan". Isis sebagai Tuhan Ibu bersama Horus dipangkuannya menjadi figur yang sangat popular. gambar dan patung Ibu Tuhan bersama anaknya ini kemudian diterima dan diresmikan oleh para pemimpin gereja sebagai lambang dari Bunda Maria dan anaknya Yesus.
Isis, Dewi kesuburan Mesir dilukiskan sebagai seorang ibu yang berdiri di atas bulan sabit dan bintang-bintang yang mengelilingi kepalanya. gambar ini kemudian dianut oleh seluruh gereja di eropa yang memperlihatkan bunda maria dalam pose seperti itu. dalam perluasan wilayah Kristen selanjutnya. patung-patung Isis dan anaknya Horus, yang tersebar dimana-mana, oleh gereja kemudian tinggal dirubah namanya menjadi Maria dan Yesus.
Bunda Maria kemudian menduduki posisi yang makin lama makin penting. patungnya menempati posisi yang utama di dalam gereja. penyembahan padanya menjadi tidak kalah penting dengan penyembahan terhadap yesus. tokoh-tokoh gereja sedunia bertemu di konsili Efesus tahun 431 M, mengesahkan bunda maria sebagai teotokos (ibu tuhan). inilah penyembahan yang dilakukan oleh umat kristiani yang menyebar di seluruh kerajaan Romawi sampai ke Arab dan Afrika.
Bagian dari SK pengangkatan bunda maria sebagai ibu tuhan, diperlihatkan oleh Tony Lane, dalam bukunya Christian Thought, 1984, hal 46.
"Berdasarkan pengertian tentang kesatuan yang tidak meragukan ini, kita menyatakan perawan yang suci (Maria) sebagai ibu tuhan, karena tuuhan firman berinkarnasi dan menjadi manusia dan dari hari kelahirannya sendiri, tubuh kasar yang diwarisi dari Maria bersatu dengannya)
Al-Quran menjadi monumen sejarah baggi kristen yang pernah mempertuhankan Bunda Maria :
"dan ingatlah ketika Allah berfirman : "Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia, jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?" (QS. Al-maidah : 116)
dengan demikian dapat diambil kesimpulan, kristen pada konsili efesus tahun 431 M. baru merumuskan tuhan bapak (Allah), tuhan ibu (bunda maria) dan tuhan anak (yesus). roh kudus bbelum dimasukan dalam sistem trinitas.
Konsili di konstantinopel tahun 722 M. gereja melengserkan (memecat) bunda maria dalam sistem trinitas, kemudian diganti oleh figur Roh Kudus. jika ayat Matius 28:19-20 itu sudah ada pada tahun 431 M, mengapa bunda Maria termasuk oknum dalam trinitas?mengapa sebelum tahun 722 M, Roh kudus belum dirumuskan sebagai salah satu oknum trinitas?
inilah sebagai bukti pendukung pendapat yang menyatakan bahwa Matius 28:19-20 itu tidak pernah diucapkan oleh Yesus dan tidak pernah ditulis oleh pengarang Injil Matius.



widget

0 Comments:

 

blogger templates 3 columns | Make Money Online