dengan tersenyum haru dan meneteskan air mata, Ummu Mu'ashirah menasihati putrinya sebagaimana berikut :
"wahai putriku, engkau akan akan menghadapi sebuah kehidupan baru. Yaitu, sebuah kehidupan yang tak ada tempat bagi bapak, ibumu, dan saudara-saudarimu untuk mencampuri urusanmu. Dalam kehidupan barumu itu engkau akan menjadi teman setia bagi suamimu. Suamimu tidak akan rela ada orang lain yang ikut campur dalam urusanmu dengan suamimu,